BANJARMASIN, Indonesia Jaya — Patroli malam hari, petugas NRW (Non Revenue Water) PT Air Minum Bandarmasih lakukan demi pencarian titik kebocoran yang lebih efektif.
Secara sederhana, kehilangan air dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kehilangan air fisik seperti kebocoran dan kehilangan air non fisik seperti konsumsi ilegal dan koneksi ilegal.
PT Air Minum Bandarmasih atau yang lebih dikenal dengan PAM Bandarmasih memiliki Departemen yang bertugas dalam melakukan percepatan dalam melakukan penurunan kehilangan air yakni Departemen NRW atau Non Revenue Water.
Dalam percepatan menemukan titik kebocoran, kegiatan patroli kebocoran dilakukan pada saat yang tepat.
Manager NRW PAM Bandarmasih, Helmi Anshary menjelaskan, patroli dilakukan oleh petugas dengan menyusuri jalur pipa berdasarkan peta pipa yang dimiliki dengan harapan di lapangan dapat langsung terlihat kebocorannya.
Helmi menyebutkan, untuk saat ini kebocoran di PAM Bandarmasih masih melebihi dari batas nasional 25 persen.
"Berdasar hasil audit kinerja 2023, angka NRW masih di angka 28,87 persen, cukup tinggi," ujarnya.
Manager NRW itu menjelaskan kegiatan patroli memang lebih banyak dilakukan di malam hari, sebab tekanan air dalam pipa yang lebih tinggi karena banyak pelanggan tidak memakai air. Maka dengan tekanan yang tinggi, kebocoran bisa terlihat sampai ke atas permukaan tanah.
"Saat ada kebocoran kecil, di siang hari pelanggan memakai air bersamaan sehingga tekanan air dalam pipa itu kecil dan kebocoran tidak sampai ke permukaan tanah, pencarian akan kurang efektif" jelas Helmi.
Petugas lapangan PAM Bandarmasih juga dilatih untuk aktif berkomunikasi dengan warga sekitar. Menurut Helmi, warga sendiri lebih mengetahui lingkungan sekitarnya sehingga terkadang mereka memberikan informasi kepada petugas yang melakukan patroli.
"Bisa mereka memberi tau, pak di sana ada bocor sepertinya, kalau siang ada terlihat meresap di aspal padahal tidak ada hujan, artinya ada kebocoran tetapi air tidak keluar ke permukaan sehingga petugas akan kembali lagi pada malam hari untuk memastikan, biasanya betul terbukti memang ada pipa bocor" ucapnya.
Helmi juga menjelaskan, jika indikasi kebocoran ada di dalam komplek, biasanya petugas akan meminta ijin langsung dengan security. Namun, jika di dalam perumahan yang bersifat perkampungan akan lebih sulit jika harus mencari RT terkait.
"Ada istilah DMA atau Distrik Meter Area yang mana biasanya terdiri dari beberapa RT, sehingga akan kesulitan jika kami mendatangi RT-RT terkait, biasanya kami ijin sekaligus menginformasikan dengan warga yang kami temui di pos ronda ataupun yang berpapasan di jalan sekitar lokasi," jelasnya.
Adanya kegiatan patroli di lapangan yang dilakukan di malam hari, Helmi menyarankan kepada pelanggan apabila memiliki kecurigaan dengan petugas bisa langsung minta diperlihatkan surat tugas yang bersangkutan.
"Jangan lupa petugas lapangan kami pasti memakai rompi dan surat tugas. Jika masih ragu, minta lihat surat tugasnya, jika masih belum meyakinkan bisa langsung hubungi Call Center 24 PAM Bandarmasih 05113252541," ucap Helmi.
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pelanggan, Helmi berharap peran aktif pelanggan untuk memberikan laporan terkait macet air karena bisa jadi disebabkan oleh kebocoran.
"Agar kami bisa melakukan percepatan dalam penanganan kebocoran tersebut. Sehingga pelayanan kami semakin lebih baik dan kerugian akibat kebocoran ini bisa segera ditanggulangi," pungkasnya. (ltf)
0 Komentar